Punk : kata Mama

Minggu, 28 Juli 2024

Kata Mama Punk bukan selalu tentang model berpakaian atau playlist musik di platform kesayangan, Karena katanya lebih dari itu Punk adalah tentang bagaimana setiap upaya menghidupkan berbagai macam cara untuk memboikot Zionis dalam bayang wacana toleransi. Dan setiap pemenggalan harus terus ditagih untuk dibayar lunas meski plot sang maha korban berharap ampun di hadapan linggis terayun.



Mama berkata pergilah keluar untuk menjemput kebenaran yang mempunyai berbagai macam bentuk penjelasan dalam setiap varian versinya, berangkat dari menyelami panjangnya tulisan, terhanyut dalam sesi obrolan hingga memaknai setiap coretan protes di tembok sepanjang jalanan, Karena katanya kebenaran tidak akan begitu saja hadir tersaji di meja makan apalagi di Ruang Rapat paripurna para dewan.



Katanya apa guna ricuhnya Gedung Putih jika Tepi Barat adalah masalah yang jauh lebih nyata dibanding normalisasi global hak kelompok LGBT, Bicara matematika bicara data, dan sajian angka statistika untuk setiap gugurnya nyawa di Palestina yang muktahir diperbarui media dalam kebutaan mata dunia yang menjadi sekedar kabar singgah di lini masa.



Mama berpesan untuk berhati-hati terhadap setiap skenario dan intrik cetak biru operasi inteligen, dari Jakarta Hingga Gaza penyusup selalu ada di mana-mana. Entahlah sejauh mana negara akan terus berjualan slogan usang rakyat berkuasa, Jika faktanya hari ini negara lebih memelihara ormas dan preman dibanding pengembangan untuk masyarakat di ujung desa yang hanya dipedulikan saat pungutan pajak dan suara.



Kata Mama Punk tidak berarti secara gamblang berjalan sendirian dengan penuh keyakinan atas diri sendiri untuk mempertahankan suatu pendirian dalam sebuah pilihan, Punk juga berarti menebar bara untuk menyulut api kesadaran dalam sebuah kegelisahan bersama, Merajut solidaritas lintas batas dari jalanan hingga perguruan untuk merangkul kawan walau kemungkinan menang hanya setipis utopia khayalan.



Yang terpenting dari Punk kata Mama adalah tindakan, Jadikanlah mulut sebagai sumber puisi yang subur bukan menyimpan bangkai. upayakan setiap prosess adalah palu yang kuat memukul dalam konsistensinya. Wujudkanlah kegilaan dari teori yang ditemu dari buku yang dibaca dan jemputlah kebenaran dari kesalahan yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar