Datanglah kemari ada sebuah pesta nestapa untuk jiwa yang
telah berani untuk pergi mencoba. Tempat di mana segala macam keluh dan gundah
dikonversi menjadi tawa, sehingga tidak lagi ada suatu alasan bagi jiwa untuk
lari dari kenyataan dunia dalam upaya mencapai tingkat tertinggi dari kebahagiaan
dalam pelukan ngeri ruang waktu.
Riwayat kejatuhan dan kebangkitan senantiasa bermanuver
dengan cerita tuhan, bermula pada pagi berbisa dengan hasrat menjalani hari
untuk mencapai cita-cita dan cinta walau pada akhirnya tidak lebih berujung dengan
dikhianati. Hingga paru-paru sudah penuh disesaki oleh suka dan tragedi membuat
penghujung hari ini kehilangan arah dan maknanya untuk kesekian kalinya lagi.
Datang dan bergabunglah masih banyak kertas dan pena untuk
kau tulisi setiap suka dan gelisah di tengah cantiknya purnama, di sebelahnya
aku letakan beberapa buku di samping vas bunga mawar yang telah layu itu, sekedar
untuk dapat kau baca dan hikmati untuk mengerti apa itu komposisi dan nada
sendu.
Rumitnya kedatangan rasa ragu yang sering kali bertamu
ketika hari-hari dihantam beban ngeri ruang dan waktu, menempatkan harapan seakan
menemukan jalan buntu. Hingga doa-doa malam tidak kunjung juga dapat sepenuhnya
mengobati lara yang mengotori sanubari, yang kerap kali memaksamu untuk menuju
tidur dengan mata hati yang senantiasa terjaga sepanjang malam itu.
Datang dan nikmatilah masih banyak Vodka dan Tequila untuk
dapat kau nikmati sembari membagikan kisah yang menghatam hati. Aku letakan
gitar dan biola yang senantiasa mengiringi keluh-kesah yang kau bagi, hingga
utuh mabukmu sampai terbit kegilaanmu yang akan dibungkus dalam bentuk puisi,
essai, soneta dan berbagai macam bentuk kalimat lainnya.
Riuhnya canda tawa dan
kesenangan malam ini tidak menjamin kebahagiaan di pagi hari nanti. Dengan
disponsori matahari engkau masih harus terus berkelahi lagi dengan takdir sang
Ilahi sembari membujuk sang rezeki, biarlah sore nanti menjadi sebuah misteri terang
atau gelapnya masa nanti, selagi ada kemungkinan berduka dan tertawa lagi
selayaknya candaan singkat menyambut mati.
0 komentar:
Posting Komentar