Merayakan Kegagalan

Kamis, 26 Oktober 2023

Datanglah kemari ada sebuah pesta nestapa untuk jiwa yang telah berani untuk pergi mencoba. Tempat di mana segala macam keluh dan gundah dikonversi menjadi tawa, sehingga tidak lagi ada suatu alasan bagi jiwa untuk lari dari kenyataan dunia dalam upaya mencapai tingkat tertinggi dari kebahagiaan dalam pelukan ngeri ruang waktu.



Riwayat kejatuhan dan kebangkitan senantiasa bermanuver dengan cerita tuhan, bermula pada pagi berbisa dengan hasrat menjalani hari untuk mencapai cita-cita dan cinta walau pada akhirnya tidak lebih berujung dengan dikhianati. Hingga paru-paru sudah penuh disesaki oleh suka dan tragedi membuat penghujung hari ini kehilangan arah dan maknanya untuk kesekian kalinya lagi.



Datang dan bergabunglah masih banyak kertas dan pena untuk kau tulisi setiap suka dan gelisah di tengah cantiknya purnama, di sebelahnya aku letakan beberapa buku di samping vas bunga mawar yang telah layu itu, sekedar untuk dapat kau baca dan hikmati untuk mengerti apa itu komposisi dan nada sendu.



Rumitnya kedatangan rasa ragu yang sering kali bertamu ketika hari-hari dihantam beban ngeri ruang dan waktu, menempatkan harapan seakan menemukan jalan buntu. Hingga doa-doa malam tidak kunjung juga dapat sepenuhnya mengobati lara yang mengotori sanubari, yang kerap kali memaksamu untuk menuju tidur dengan mata hati yang senantiasa terjaga sepanjang malam itu.



Datang dan nikmatilah masih banyak Vodka dan Tequila untuk dapat kau nikmati sembari membagikan kisah yang menghatam hati. Aku letakan gitar dan biola yang senantiasa mengiringi keluh-kesah yang kau bagi, hingga utuh mabukmu sampai terbit kegilaanmu yang akan dibungkus dalam bentuk puisi, essai, soneta dan berbagai macam bentuk kalimat lainnya.



Riuhnya canda tawa dan kesenangan malam ini tidak menjamin kebahagiaan di pagi hari nanti. Dengan disponsori matahari engkau masih harus terus berkelahi lagi dengan takdir sang Ilahi sembari membujuk sang rezeki, biarlah sore nanti menjadi sebuah misteri terang atau gelapnya masa nanti, selagi ada kemungkinan berduka dan tertawa lagi selayaknya candaan singkat menyambut mati.


0 komentar:

Posting Komentar