Tauhid Bawah Tanah

Rabu, 21 Desember 2022

Ini adalah satu-satunya hal yang hanya bisa dibawa di kala raga telah berubah menjadi jasad tak berdaya yang berakhir terkapar di bawah tanah di kala waktunya telah tiba, sebuah hal yang menjadi pedoman di permulaan dan akhir dari sebuah jalan singkat berkehidupan mengumpulkan perbekalan di kefanaan dunia yang hanya sementara.



Walau dunia tidak lebih hanya sebuah tempat persinggahan samata berilah bekas pada persinggahan tersebut dalam peradaban dan nilai-nilai kemanusiaan, memberi sebaik-baiknya kebermanfaatan dan perlawanan untuk menolak keras menutup mata tentang apa yang dialami oleh penghuni bumi yang pemikirannya disunting oleh penjajahan logika yang kini hadir dalam bentuk apa saja.



Sebuah penjajahan yang hadir secara formal dan terhormat duduk manis di depan mata media dengan berbagai opsi untuk meracuni setiap diri dengan berbagi macam agenda tersembunyi agar lekas engkau konsumsi, maka apa guna regenerasi jika logika telah disuntik mati sejak masih dini dengan sebuah ideologi yang mereka rencanakan.



Apa yang terjadi di Palestina adalah sebuah awalan belaka dari kombinasi maut Zionisme dan Kapitalisme untuk memicu sebuah perang agama, di kala logika setiap kepala telah diarahkan untuk memaklumi setiap berbagi jenis penyimpangan berdalih keterbukaan pikiran terhadap masyarakat dan modernitas yang sejatinya terbantahkan dalam gagahnya bukti dan uraian kajian ilmiah.



Membaca arah sebuah perang agama yang menargetkan logika dan cara berpikir manusia,yang pada praktiknya tidak melulu menggunakan pedang dan AK, namun bertransisi memanfaatkan media massa karena di sana matahari dapat membohongi betapa panasnya kondisi dan waktu cenderung memodifikasi aktualisasi apa yang sedang terjadi dalam situasi terkini dari depan mata hingga ujung bumi.



Mendefinisikan jihad hari ini tidak selalu tentang membalas AK dengan Bazoka maupun aksi masal Kamikaze dengan setelan rompi berkabel, namun tentang bagaimana upaya memberi dan mengedukasi sebaik-baiknya belajar dan mengajarkannya guna saling menjaga sesama dari berbagai macam hagemoni dan bentuk propaganda degenerasi peradaban dan nilai-nilai manusia yang ada.


0 komentar:

Posting Komentar