Dekadensi

Kamis, 22 Desember 2022

Dalam sepi dan teduhnya doa-doa malam aku tak berdaya

Mengadu segala gundah kepada sang pemilik purnama

Tentang alasanku terjaga menafsir sakitnya jiwa

Yang bersemayam pada tunggal nyawa


Di sinilah aku sang durjana mengharap iba

Perihal sudut pandang dunia yang tak bisa aku duga

Beserta dengan begitu besarnya rasa kecewa

Yang kini tidak lagi terbendung kuasa



Aku pernah berkhayal engkau hadir dalam wujud manusia

Yang dapat aku jangkau secara hati dan raga

Maka dengarlah di sini aku ingin bercerita

Tentang gundah gulana menjadi manusia


Aku rentan terhadap nafsu semata

Dan juga berbagai macam nikmat dunia

Untuk berdosa dan mengulanginya

Seakan engkau tidak benar-benar ada



Membuatku sering kali bertanya

di manakah tempatku nanti berada?

Apakah pintu maaf menuju Surga masih terbuka?

Atau Neraka menyambutku dengan istimewa


Tapi soal itu abaikan saja

karena aku masih yakin dan percaya

Hanya engkaulah semata

Yang paham hatiku mengarah ke mana


0 komentar:

Posting Komentar