Dalam sepi dan teduhnya doa-doa malam aku tak berdaya
Mengadu segala gundah kepada sang pemilik purnama
Tentang alasanku terjaga menafsir sakitnya jiwa
Yang bersemayam pada tunggal nyawa
Di sinilah aku sang durjana mengharap iba
Perihal sudut pandang dunia yang tak bisa aku duga
Beserta dengan begitu besarnya rasa kecewa
Yang kini tidak lagi terbendung kuasa
Aku pernah berkhayal engkau hadir dalam wujud manusia
Yang dapat aku jangkau secara hati dan raga
Maka dengarlah di sini aku ingin bercerita
Tentang gundah gulana menjadi manusia
Aku rentan terhadap nafsu semata
Dan juga berbagai macam nikmat dunia
Untuk berdosa dan mengulanginya
Seakan engkau tidak benar-benar ada
Membuatku sering kali bertanya
di manakah tempatku nanti berada?
Apakah pintu maaf menuju Surga masih terbuka?
Atau Neraka menyambutku dengan istimewa
Tapi soal itu abaikan saja
karena aku masih yakin dan percaya
Hanya engkaulah semata
Yang paham hatiku mengarah ke mana
0 komentar:
Posting Komentar