Pada hari ini penyimpangan memanfaatkan setiap besar dan kecilnya peluang yang ada untuk memperoleh penerimaan dari masyarakat, bagaikan duri yang menancap dalam-dalam pada peradaban manusia yang akan meracuni rangkaian jalan panjang bijaksananya hasil pembelajaran yang diperoleh melalui berbagai macam peristiwa dan kontroversi di meja diskusi yang saat ini menjalankan dunia.
Menempatkan mereka menuntut kejelasan legalitas di atas
kertas dalam gembor pawai sandiwara kebanggaan, sembari mengambil perananan sebagai
tokoh pembebasan manusia dari cengkraman kolotnya nilai-nilai agama yang
dianggap malah membunuh kemanusiaan dan perbedaan, walau pada nyatanya mereka
tidak lebih dari sekumpulan kesalahan yang seharusnya menjadi musuh bagi yang masih
mempunyai kewarasan.
Mereka adalah ancaman yang begitu besar dan nyata bagi manusia
di zaman yang serba terbuka di era digital yang menjadi sebuah pintu masuk beragam
tipu muslihat, yang telah disiapkan bagi kita semua untuk mengkonsumsi segala
macam bentuk pembodohan massal yang akan memenggal hakikat & jati diri
sebagai manusia.
Tataplah sebuah dunia di mana nanti peradabannya akan penuh
dengan degenerasi sejak segala bentuk penyimpangan perlahan telah ditoleransi,
sebuah dunia di mana seorang laki-laki kehilangan maskulinitas beserta
kewibawaannya, dan perempuan kehilangan harga dirinya sejak prostitusi sudah
dibenarkan dengan alasan keadaan kehidupan yang begitu keras sehingga tak apa bila
dimaklumkan dan dibiarkan.
Kebenaran dan kebebasan adalah milik mereka semata dan yang
berada di sisi pertentangan dengan mereka adalah penjajah yang primitif dan
minim literasi, sebab hanya mereka sosok yang menghakimi terbuka atau tertutupnya
pemikiran seseorang hanya dengan berdasarkan naluri dan hasrat mencaci bila
argumentasinya telah mati dikebiri rentetan bukti biologi dan psikologi.
Hak asasi tidak tersaji untuk mendukung dan melindungi penyimpangan
para pecandu nafsu birahi maka dari itu sekumpulan aktivis pengecut itu
bersembunyi dalam sucinya cinta dan kasih, seakan tidak ada opsi bagi mereka guna
memperbaiki diri ke arah nilai kebenaran untuk menjalani hidup sebagai pria atau
wanita dalam menjalin rasa cinta.
0 komentar:
Posting Komentar