Aku tidak tau kapan pasti maut menjemputku
namun yang pasti jelas aku mau
aku tidak mau siapapun tau
tentang kabar mati diriku
wahai hati yang terluka
lihatlah ke dalam sepinya jiwa
kian hari kau semakin menua
yang perlahan tutup usia
kesombongan masa muda tak lagi ada
sehingga tak lagi bisa menghiraukan dunia
maka sambutlah petaka itu bila ia tiba
untuk berdansa menghadapi realita
walau nanti mati terlupa
atau meski hidup terhina
hidup dan mati memberi warna
kepada dunia yang sementara
menempatkan kata sebagai perwakilan jiwa
di kala nyawa dan ragaku tak lagi berirama
maka aku hanyalah tinggal sebuah cerita
sebagai tokoh durjana ataupun pendosa
yang jelas pernah memberi dunia warna
dengan berbagai macam aneh caranya
baik itu manisnya suka dalam canda
atau pahitnya duka dalam cengkrama
0 komentar:
Posting Komentar