Rhymeuana

Sabtu, 31 Desember 2022

Semakin berkurang usia diperlukan sebuah terapi dan perawatan sebagai pencegahan sakitnya jiwa, maka dari itu aku pilih aksara sebagai cara untuk mencapai suatu kondisi ketenangan batin dan raga melalui media kertas beserta goresan pena untuk menikmati suatu permainan abjad sederhana yang menenangkan sakitnya hati dan segala gundah ke dalam bentuk kata-kata.



Hingga tiba saat di mana aku mengenal puisi yang membuatku menyelam lebih jauh lagi, dan darinya telah dimulai perjalanan panjangku mengilhami betapa indahnya sebuah satuan sistem bahasa yang sempurna yang sejauh ini telah menemani jalan peradaban manusia dari prosa rohani Rumi tentang cinta dan pencipta hingga gelapnya Eropa.



Betapa gembira ketika dibawa lebih jauh untuk memahami tragedi dan cinta melalui era Victoria dalam soneta Elizabeth Barret, membuatku merasa bahwa kata adalah sebuah cara sempurna untuk mewakilkan jiwa di kala mulut dibungkam sehingga tidak dapat lagi mampu berkata tentang betapa besar teduhnya rasa bersyukur serta betapa kelamnya sebuah rasa kecewa.



Namun yang terpenting dari indahnya merangkai kata adalah sebuah makna yang ada padanya, bukan tentang berapa banyak kata yang ada dalam karya namun ada makna apa yang membuat karya literasi itu bernyawa, sehingga dapat memberi warna kepada dunia dengan berbagai macam latar belakang yang berbeda dari perjalanan hidup sang penciptanya.



Maka di sini aku bagaikan seorang pecandu narkotika aku tidak pernah bisa lepas darinya, namun bila seandainya puisi, prosa dan rima adalah bentuk lain dari narkotika maka sepenuhnya aku memilih untuk tidak terlepas darinya karena bersamanya aku memperoleh sebuah ketenangan sehabis doa-doa ku panjatkan ke hadirat Tuhan yang masih memberiku kemampuan untuk membaca dunia dan menuliskan perasaan.



Bila Tuhan masih memberikanku izin untuk tetap hidup dalam 1 tahun lagi, 1 bulan, 1 minggu, 1 hari, 1 jam, 1 menit atau hanya beberapa detik yang hanya akan singgah sesaat, maka percayalah bahwa aku sepenuhnya telah merasa hidup untuk menikmati kesadaran walau memilih kegilaan sebagai caraku menjalani & memaknai kehidupan.

0 komentar:

Posting Komentar