Demi Rasa

Sabtu, 17 Desember 2022

Walau hidup adalah jalan sunyi menyambut mati

Namun yang aku rasa tidak dapat dipungkiri

Perihal isi hati yang tak kunjung terdefinisi

Yang kini sedang perlahan menuju mati


Rujukan dari gramedia dan kolektif jalanan tidak menjawab apa-apa

Tentang segala hal yang kini sedang aku rasa

Demi masa, rima hingga aritmatika yang ada

Dan juga nazar sang alih bahasa yang menafisir gundah



Kini aku menatap sinis kedalam lautan asmara

Sekaligus stigma cinta yang tidak dapat lagi aku percaya

Bersama doa, prosa dan puisi-puisi malam yang ku ciptakan

Yang di setiap katanya di sana bersemayam harapan


Harapan yang ku tuliskan dalam kesendirian

Bersama besarnya hati yang mengharap kebersamaan

Harapan yang rutin aku panjatkan ke pada Tuhan

Walau nampak tidak pantas diriku memperoleh kebahagiaan



Akupun bergegas menjalani kenyataan

Bersamaan dengan harapan yang sulit aku abaikan

Memikul beban yang siapapun juga tidak dapat tertahankan

Bilamana harus dihadapkan dengan ketersendirian


Dalam perjalanan menyisiri sunyi dan kejamnya hari-hari

Kejujuran hati sering kali mengajak diri ini berdiskusi

Dari manifestasi bunuh diri hingga teologi puisi para sufi

Bersama diriku yang tidak sepenuhnya hidup maupun mati

0 komentar:

Posting Komentar