Walau hidup adalah jalan sunyi menyambut mati
Namun yang aku rasa tidak dapat dipungkiri
Perihal isi hati yang tak kunjung terdefinisi
Yang kini sedang perlahan menuju mati
Rujukan dari gramedia dan kolektif jalanan tidak menjawab apa-apa
Tentang segala hal yang kini sedang aku rasa
Demi masa, rima hingga aritmatika yang ada
Dan juga nazar sang alih bahasa yang menafisir gundah
Kini aku menatap sinis kedalam lautan asmara
Sekaligus stigma cinta yang tidak dapat lagi aku percaya
Bersama doa, prosa dan puisi-puisi malam yang ku ciptakan
Yang di setiap katanya di sana bersemayam harapan
Harapan yang ku tuliskan dalam kesendirian
Bersama besarnya hati yang mengharap kebersamaan
Harapan yang rutin aku panjatkan ke pada Tuhan
Walau nampak tidak pantas diriku memperoleh kebahagiaan
Akupun bergegas menjalani kenyataan
Bersamaan dengan harapan yang sulit aku abaikan
Memikul beban yang siapapun juga tidak dapat tertahankan
Bilamana harus dihadapkan dengan ketersendirian
Dalam perjalanan menyisiri sunyi dan kejamnya hari-hari
Kejujuran hati sering kali mengajak diri ini berdiskusi
Dari manifestasi bunuh diri hingga teologi puisi para sufi
Bersama diriku yang tidak sepenuhnya hidup maupun mati
0 komentar:
Posting Komentar