Berkurangnya usia sering kali disertai dengan sebuah perubahan yang berkaitan terhadap harapan yang cenderung berganti ataupun mati, setelah menghadapi rentetan kenyataan beserta dengan problematiknya yang perlahan membentuk pemahaman yang memberi pembelajaran untuk mengedukasi pribadi tentang segala suka dan duka menjalani hidup sebagai manusia di atas surga neraka bernama dunia.
Tidak lebih dari sebuah pertarungan menyambut mati maka jawaban
bagi menolak tua adalah omong kosong besar, di antara banyaknya manusia tidak
mempunyai jalan yang mudah untuk menjalani hidup apalagi menyambut mati, bahkan
yang terlihat menjalani harinya dengan senyuman dan serba kebercukupan terdapat
suatu kekurangan berupa kesedihan yang masih belum dapat dipahami.
Lantas apakah arti hidup bila semua hanya tentang
mengulangi rasa sakit dan kegagalan? apakah ini yang dimaksudkan dengan kebahagiaan
dalam pesakitan, selayaknya menjalani monotonnya pergi bekerja di senin pagi untuk
kembali digempur menjadi mesin produksi yang berotasi bagai matahari dan bulan yang
telah melebeli kita semua sebagai Sisifus dalam karya Albert Camus.
Wahai mimpi dan diri yang terluka engkau tidaklah selamanya
gagah untuk dapat terus memikul beban dalam menjalani kenyataan, perlahan hati
dan raga tidak lagi sanggup untuk bisa terus berkelahi dengan takdir sang ilahi
hingga yang tersisa hanya tinggal opsi menyambut mati yang mungkin dapat lekas
terjadi didepan dalam beberapa detik.
Maka apa makna dari bunuh diri? jika segala kesulitan belum
dapat dipahami, maka bunuhlah dirimu untuk lekas memahami siapa dan apa tentang
dirimu, sebab semua bagaikan teori semua hal dari segala macam problema hanya
kerumitan yang dipaksa terdefinisi, yang hanya menjadi beban pikiran tambahan
yang bersamayam ke dalam benak kepalamu.
Lalu sampai kapan untuk dapat terus menunggu waktu yang tepat
untuk bunuh diri? bila pada nyatanya sebenarnya dirimu tidak pernah sepenuhnya
merasa hidup maupun mati, dan apakah kematian juga mungkin hanya sebatas sebuah
ruang hampa bersama dengan raga yang terbujur kaku tidak berdaya terkubur di bawah
tanah.
0 komentar:
Posting Komentar