Setangkai Rasa Di Penghujung Bulan Dua

Minggu, 06 Maret 2022

Perihal rasa seringkali asal mulanya tidak dapat diduga, bahkan dalam beberapa perasaan terkadang seringkali dimulai dari sebuah keadaan canda belaka yang dimulai dari sebuah pesan yang tidak sengaja berlandaskan iseng belaka, yang lalu berlanjut bermutasi menjadi perbincangan lagi di ke esokan yang selalu berkelanjutan.



Karena apapun yang berkelanjutan perlahan akan selalu menjadi perhatian, dan apapun yang menjadi perhatian akan selalu melibatkan perasaan, tanpa aku sadari perlahan rasa yang telah lama mati itu telah tumbuh dan kembali hidup pada kanvas sanubariku, yang telah tersaji untuk aku warnai sebagai lembaran baru dengan tinta pengalaman dan pembelajaran dari masa lalu diriku.



Tentang dia mungkin ialah orang yang tidak pernah aku sangka dan perhitungkan, namun kenyataan sering kali penuh dengan kejutan diluar dugaan, beruntungnya kali ini kejutan tersebut datang kepada ku sebagai sebuah kesempatan bagiku untuk mencapai kebahagiaan dengan seseorang yang mulanya sama sekali tidak pernah ku bayangkan.



Hari ke hari terus berganti bersama dinginnya sang waktu yang senantiasa berlalu menyertai perasaanku yang semakin terus tumbuh, dua insan yang sama-sama didekatkan oleh atensi melalui intensnya komunikasi antar pribadi meliputi canda hingga diskusi di celah-celah ganasnya sang hari yang sering kali memberikan sebuah cerita untuk dibagi dan dikaji kembali.



Puncaknya berada di penghujung bulan dua, perasaan yang kembali hidup itu kini tidak dapat lagi untuk terus dibendung lebih lama lagi, ia menagih kepadaku untuk berkata soal rasa padanya secara jujur untuk sebuah pernyataan yang harus bisa aku pertanggung jawabkan, dan apapun jawaban darinya harus bisa disikapi dengan penuh kebijaksanaan baik itu sebagai penerimaan ataupun sebuah penolakan.



Dan kini apa yang telah lama perasaanku inginkan berakhir dengan apa yang aku juga harapkan, kini adalah saatnya bagiku untuk berjuang dan terus belajar agar dapat  mempertanggung jawabkan sebuah komitmen dalam keterikatan hubunganku dengan dirinya, dan jika pada akhirnya aku merasakan kembali segala hal soal cinta maka itu karena dia.

0 komentar:

Posting Komentar