Dari kisah sang Rahwana dalam Ramayana kita dapat belajar bahwasanya apa yang telah dijanjikan oleh semesta terkadang bisa berakhir dengan rasa kecewa, karena semua tidak melulu tentang makna dan siapa yang jatuh cinta di kali pertama sebab cinta layaknya sebuah lomba yang terbuka bagi siapa saja untuk ikut serta bersaing menaklukan hati sang pujaan dengan berbagai cara.
Pada dalam sebuah perlombaan dibutuhkan seorang pemenang
maka sebuah hal yang wajar apabila sekumpulan para pecundang menghalalkan
berbagai cara untuk bisa menang, segalanya akan diupayakan demi mewujudkan sebuah
nafsu kesombongan berselimut kebanggaan demi perhatian atas pencapaian keberhasilan
menaklukan dan memiliki hati sang pujaan yang jadi idaman bagi banyak orang di
luar sana.
Karena pasti semua yang berlomba dalam cinta akan
tereliminasi oleh kriteria dan spekulasi, dari watak, materi hingga status
pribadi, karena hal yang pasti dan tidak dapat dihindari bahwa dasarnya manusia
adalah makhluk ekonomi yang mempunyai kesadaran dan kehendak dalam menentukan
yang terbaik bagi dirinya sendiri sehingga tidak seharusnya untuk mempersekusi
seseorang yang mempertimbangkan opsi.
Yang menang tidak selalu yang rupawan maupun yang mapan
dan yang sopan sebab sering kali kenyataan memberikan kejutan yang menempatkan
seorang yang diabaikan bahkan bajingan sebagai pemenang dalam persaingan dalam
segi cinta dan perasaan.
Dalam persaingan cinta ada saatnya Casanova harus kecewa
dan Rahwana tersenyum bahagia, cinta secara kasar sering kali dianggap selalu
bercanda oleh sebagian orang, namun nyatanya canda itulah yang sering kali menyebabkan
perasaan bahagia bagi yang hatinya diterima oleh orang yang ia cintai sepenuh
sanubari rasa.
Sebab apapun hasil akhirnya sering kali akan menjadi bubah
bibir dan perdebatan yang tidak ada habisnya, namun bagi dua insan yang larut
dalam menjalani cintanya segala omongan dan sindirian orang lain hanya sekedar angin
yang lewat begitu saja, namun pasti akan tiba saatnya untuk mendengarkan
omongan dan sindirian orang yang harus dikonversi menjadi suatu masukan sebagai
bahan instropeksi dan evaluasi hubungan.
0 komentar:
Posting Komentar