Walau secara hakikatnya manusia diciptakan
berpasang-pasangan, namun pada mulanya semua akan memulai perjalanan sendirian
dengan bekal bimbingan dan rasa hormat akan norma kehidupan, setiap kejadian akan
memberikan pembelajaran pada akal dan hati di setiap langkah dan keputusan,
dengan harapan kebijaksanaan akan mendampingi setiap langkah dan keputusan yang
akan diambil di kemudian.
Ini adalah pengakuan tentang tempaan di setiap pijakan
yang telah aku tempuh, yang aku pelajari dari pengalaman sendiri maupun orang
lain, perihal bagaimana menyikapi sebuah hubungan antara manusia yang rentan
dalam perasaan dan amat sensitif terhadap perkataan yang bisa saja memicu sebuah
permasalahan yang dapat berangsur secara berkelanjutan.
Hubungan haruslah mempunyai batasan karena hubungan juga
mempunyai jenjang, dan setiap jenjang tersebut mempunyai porsinya tersendiri yang
berbeda-beda terutama perihal keterbukaan dan perlakuan, mempunyai seseorang
yang spesial adalah suatu kesenangan dan sering kali menjadi sumber kebahagiaan
namun kesenangan dan kebahagiaan yang tidak mempunyai batasan hanya akan berujung
menjadi keliaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Maka sudah seharusnya memahami terlebih dahulu perihal
hubungan apa yang terjalin, untuk memahami arah hubungan tersebut apakah serius
atau hanya sekedar main-main untuk mengisi kekosongan dan kebosanan belaka,
karena diperlukan komitmen dan konsistensi antara satu sama lain dalam sebuah
hubungan apabila mempunyai tujuan sebab komitmen dan konsistensi adalah pilar
dari sebuah keberhasilan.
Lalu semuanya terkombinasi dengan ikatan kepercayaan
antara satu sama lain, karena tanpa kepercayaan segala hal hanya akan menjadi
prasangka yang menghantui isi kepala, karena jarak, ruang, waktu dan keadaan
akan menguji kemampuan diri satu sama lain tentang komitmen dan konsistensi
yang telah sama-sama disepakati demi tujuan bersama di kemudian hari.
Saling memanusiakan adalah pilihan terbaik yang harus diwujudkan untuk menghadapi kegundahan dan keresahan hati yang sama-sama diuji oleh jarak, ruang, waktu dan keadaan, yang sering kali tidak bersahabat dan tidak bisa diduga mengingat sebuah perjalanan tidak selalu lurus dan dipenuhi lika liku kehidupan yang menguji pendirian bagi yang melaluinya.
0 komentar:
Posting Komentar