Jawaban Dalam Kepergian

Selasa, 28 Desember 2021

Jawaban terkadang tidaklah hadir dalam kata yang terucap, ada saatnya tindakan mengambil giliran sebagai jawaban dalam mengambil keputusan ataupun sebuah penyikapan terhadap suatu persoalan, lantas semampu manakah dirimu dapat memahami tindakan yang diambil orang lain? dan apakah engkau sanggup berlapang dada jika menerima jawaban yang hadir bukan dalam bentuk kata-kata.



Sudah seharusnya bagi setiap mereka yang bernyawa dan berakal untuk beradaptasi dengan kejamnya mencari kepastian dalam berkehidupan, langkah kecil dimulai dengan mematikan saklar kesombongan dan menyambut keterbukaan dan penerimaan benar dan salah, untuk mulai mengarungi lautan filosofis dan samudra sudut pandang demi mencumbu indahnya kebijaksanaan dalam jawaban.



Kepergian adalah salah satu tindakan yang penuh makna untuk dipertanyakan, emosional sangat melibatkan kepergian yang membuatnya sering disalah artikan dan membuat anggapan bahwasanya kepergian adalah anggapan bentuk ketidakmampuan, kebosanan dan kekalahan, sejatinya kepergian itu meliputi perasaan, kepedulian dan rasa sayang dari mereka yang memutuskan pergi, yang sering kali sangat membekas dan menyakitkan di hati.



Suatu kejadian hanya akan menjadi jawaban bagi siapapun yang mau mempelajari keadaan, baik itu tentang mempelajari masa lalu ataupun memperkirakan setiap kemungkinan yang terjadi di masa depan dengan memutilasi masa kini, sehingga adapun opsi yang tersisa adalah ketidak mungkinan yang bisa menjadi kejutan dalam pencarian jawaban yang belum tentu berisi kepastian.



Jawaban tidak hadir dari waktu yang mengalah, ruang dan waktu hanya bisa menjadi latar dalam kisah, yang engkau bisa hanya terus berusaha karena ruang dan waktu perlahan akan mulai menyiksa, sebab momentum dan kesempatan tidak dapat dibekukan keduanya datang di waktu yang tidak engkau duga dan juga sirna di saat yang tidak pernah engkau kira.



Tantangan sejati dalam menemukan jawaban terletak dalam memberikan kepastian yang dapat dipertanggungjawabkan dalam momentum dan kesempatan yang tiba, ucapan yang keluar tanpa tanggung jawab hanya menjadi intonasi suara belaka yang keluar dari rongga mulut, dan tindakan tanpa tanggung jawab tak lebih dari sekedar kejadian.

0 komentar:

Posting Komentar