Bunga Mimpi Yang Mengajarkan Ku Tentang Dunia

Minggu, 19 Desember 2021

Entahlah kapan terakhir kali aku dapat tidur dengan nyenyak dan damai, sehingga aku memperoleh sebuah mimpi penuh filosofi yang wajib untuk dipelajari lebih dalam lagi, aku menyakini sepenuhnya bahwa mimpi bukan sekedar tragedi ataupun komedi di dunia imaji lebih dalam dari itu mimpi adalah sebuah pesan yang tersirat banyak arti.



Bagai Ibrahim dalam mencari dan bertanya sepanjang hari selagi mencari siapa tuhannya untuk disembah, pasca itu aku berlalu lalang berharap mimpi itu terulang agar dapat ku dulang kembali semampu sebaik-baiknya diriku dalam menggunakan akal dan daya nalar, untuk ku tafsir dan adopsi bagai santri tanpa kyai dan pesantren.



Mimpi tersebut bercerita tentang harapan yang tidak selaras dengan kenyataan kehidupan yang telah ku hadapi dan jalani, yang sampai kapanpun tidak akan pernah mengenal jalan pulang, sebab mimpi tersebut adalah definisi dan rangkuman singkat dari apa yang telah lama aku harapkan dan dambakan dalam berkehidupan.



Dalam mimpi tersebut menjabarkan kesenangan dan kebahagiaan yang aku peroleh dari apa yang aku dambakan, mimpi mengajarkan tentang konsekuensi dan setiap kemungkinannya, karena duka dan bahagia mempunyai imbasnya baik pada hari ini maupun di waktu yang akan datang, bahkan sampai ketika menjelang aku mati konsekuensi dan imbas tersebut masih akan terus berlaku dan berarti.



Darinya aku sadar bahwasa esensi dari kebebasan bermimpi bukanlah hanya tentang sekedar berkhayal senakal dan segila mungkin, tapi tentang bagaimana cara menyikapi dan bertanggung jawabkan mimpi tersebut, bilamana sebuah mimpi menjadi kenyataan maka harus ada yang bersedia memikul kewajiban mengemban pertanggung jawaban atas kenyataan dalam kehidupannya.



Karena bagaimanapun seorang pemimpi hanya menjadi sebatas pemimpi sampai detak jantung terakhir dalam takdir, bila tidak ada usaha dalam memikul tanggung jawab yang menjembatani antara kenyataan dan impian, pada akhirnya mimpi tersebut hanya akan berlabuh pada ucapan yang segera membusuk untuk dibahas lagi pada keesokan, karena implementasi dari kehidupan ialah kenyataan dan impian hanyalah sebuah perlengkapan membangun angan di kala kenyataan sangatlah sedih dan menyakitkan.

0 komentar:

Posting Komentar