Selamat datang di kenyataan, tempat di mana harapan dan ambisi ditata sebagai intisari dan permaknaan sebuah kehidupan yang butuh tujuan, sering kali ada saatnya di mana kita dituntut untuk mempertaruhkan segalanya demi suatu harapan yang masih belum ada kejelasan dan masih bersifat penuh tanda tanya secara berkelanjutan.
Harapan adalah pemicu gairah kehidupan guna menutupi
keterpurukan dan kesedihan sebagaimana yang diajarkan oleh Pandora, namun kini harapan
berubah menjadi sumber keterpurukan dan kesedihan yang begitu menyakitkan yang
anehnya bertransisi menjadi candu serupa nikotin yang hinggap di paru-paru dan
angan-angan kehidupan yang dihisap sampai ke dalam jiwa dan sukma.
Begitu juga halnya dengan kehidupan, sebuah misteri tuhan
yang penuh tanda tanya pada setiap incinya, sering kali engkau berharap kepada
manusia tentang suatu kejelasan yang begitu dinantikan, namun yang engkau terima
adalah ketersia-siaan yang dengan sengaja ditarik ulur membuang-buang waktumu ataupun
hanya sekedar mengambil benefit dan mengeksploitasi segala kebaikan yang ada
pada dirimu.
Terkadang orang baru datang dalam kehidupan dan perlahan
mengetuk pintu hatimu, hingga secara perlahan juga tumbuh benih-benih perasaan
yang terpicu dari obrolan dan kedekatan yang begitu intens, maka lahirlah
sebuah harapan berkomposisi kebahagiaan dan kemesraan yang begitu indah apabila
diwujudkan dalam bentuk hubungan yang spesial di antara kalian.
Namun kenyataan tidak searah dengan apa yang engkau harapkan,
kebahagiaan dan kemesraan yang engkau dambakan hanya menjadi angan-angan dan
bara pemicu luka di dada, ketika engkau ditinggalkan begitu saja tanpa
kejelasan ataupun karena perbedaan pandangan, yang sering kali mengakibatkan
keberpisahan dan kembali menjadi keterasingan satu sama lain tanpa ada lagi
tegur sapa di antara kalian.
Sebaik-baiknya harapan adalah harapan yang siap diterpa
ketercewaan, bagaimanapun juga bersedih tanpa upaya bangkit bukanlah jawaban untuk
menjawab rasa kecewa yang menamkan nestapa, biarlah sebuah harapan tumbuh menjadi
pemicu angan-angan yang disertai akal dan pemahaman sehat untuk memahami
batasan dan tolak ukur pengambilan sikap atas kenyataan dalam berkehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar