Holla Mi Amor, bagaimana kabarnya? Saya harap dalam keadaan baik, sehat dan tersenyum meski dalam berbagai macam kesibukan. Sebelumnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas tulisan ini yang secara sadar dan saya paham bahwa tulisan ini akan sepenuhnya mengganggu sela-sela kesibukan perjalanan akademik dan karirmu.
Sayang, sebelumnya saya akan minta maaf terlebih dahulu
sebelum kamu membaca lebih jauh tentang tulisan ini. Sebab tulisan ini akan
bikin kamu resah dan gelisah karena bagaimanapun juga saya tidak seperti
biasanya untuk membuat tulisan seperti ini.
Sepertinya dalam tulisan ini kamu akan menemukan banyak
kata maaf, Bisa dibilang tulisan ini adalah orasi singkat tentang apa yang
telah kita jalani bersama kala menjalin hubungan dari hal konyol hingga tolol
yang saya perbuat. Tapi percayalah saya tidak bermaksud buat membuat dirimu
menangis dan kecewa, Dan perlu dipahami tulisan ini adalah penjelasan singkat
tentang apa dan bagaimana saya.
Seharusnya kamu sadar bahwa kamu menjalin hubungan dengan
manusia yang paling egois di muka bumi ini, Tapi saya selalu heran dengan apa
yang kamu bilang ke saya bahwa “Saya itu aneh dan berbeda dari kebanyakan orang
lain” dari situ saya kepikiran apakah saya salah satu makhluk SCP yang kabur
dari lab penelitian?
Padahal bagaimanapun juga saya juga punya dua tangan, dua
mata, dua kaki, serta bernafas masih menggunakan sistem paru-paru seperti
kebanyakan laki-laki pada umumnya. Atau mungkin kamu terheran-heran dan masih
memperdebatkan tentang setelan outfit apa yang saya pakai dari sepatu, celana
cargo sampai kaos band yang didominasi warna hitam di lemari saya.
Mungkin kamu masih terheran dan engga mengerti tentang
berbagai macam istilah Metal, Punk, Hip-Hop, Hardcore, Zine, hingga Che Guevara
dan segala macam istilah filsafat pemberontakan yang sering saya bicarakan di
kala kita bersama yang kamu anggap sebagai sesuatu yang jauh dari adab, norma
dan etika.
Kamu selalu bilang ke saya untuk bersikap lebih dewasa,
Tapi saya sendiri masih heran apakah makna dari dewasa tersebut, terutama dalam
hidup dan menjalaninya. Karena setelah saya baca lebih jauh ke dalam. Saya
menemui bahwa diri saya masih suka maraton film animasi Disney dan baca komik
Donald bebek. Maka persetan dengan apa itu dewasa jika saya tidak menemukan
kesenangan di dalamnya.
Baiknya kamu lebih peduli dengan kedua orang tua kamu agar
belajar dan bekerja yang rajin dan fokus agar kelak berguna bagi bangsa, agama
dan diri sendiri. Kamu harus lebih memberi perhatian lebih pada UTS dan UAS
mendatang untuk mempertahankan IPK kamu.
Aku yakin kamu lebih jatuh cinta pada rentetan rumus kimia
dan eksplanasi panjang teori matematika dan sepenuhnya naksir sama kakak
tingkatmu yang dapat Beasiswa ke Australia. Tapi bagaimapun juga terserah
bagaimanapun itu adalah segi kehidupan kamu yang sepenuhnya berbeda dengan
saya.
Saya telah banyak dikecewakan oleh lingkungan dan saya juga
menyadari bahwa akademis bukanlah dunia yang tepat bagi saya. Terus terang saja
bahwa saya tidak suka dan puas dengan segala nilai norma yang saya peroleh dari
sekolah dan kuliah.
Maka dari itu saya memutuskan pergi melihat lebih luas di
Jalanan untuk merasakan kehidupan yang lebih hidup dari sekedar teori sosiologi
dalam bacaan. Karena di sana saya belajar untuk protes dan menulis segala jenis
bentuk puisi, essai dengan cara dan gaya yang saya suka.
Dari situ saya memperoleh banyak arti dan belajar tentang
norma hidup, dan dari situ juga saya belajar untuk mengerti dan memberi arti.
Meski kamu melihat kawan-kawan saya tidak lebih dari sekumpulan pemuda-pemudi
pengangguran tapi biarlah semua terserah padamu sayang.
Sayang, terus terang sering kali saya terpikir soal masa mendatang
terutama soal pilihan hidup yang saya pilih. Saya selalu bertanya-tanya apakah yang
saya pilih sebuah awal kebaikan atau sebuah awal dari sebuah kehancuran.
Hingga pada akhirnya kamu lelah untuk bertanya kepada saya
tentang “Hidup seperti apalagi yang sebenarnya saya inginkan?”. Terus terang
aku tidak ingin menggurui mu soal kehidupan karena saya sendiri juga masih
belum mengerti apa itu kehidupan.
Konon katanya mencari makna kehidupan itu seperti mengkonsumsi kentut para filsuf yang mempunyai baunya masing-masing. Tapi sepertinya
kamu termasuk yang percaya bahwa teori hidup yang ideal adalah untuk sekolah,
berkarir berkeluarga dan meninggal adalah bentuk siklus kehidupan yang paling normal
untuk didambakan.
Tapi biarkanlah saya masih ingin untuk tetap terus bereksperimen
dengan hal-hal yang saya mulai dan akhiri dalam perjalanan hidup saya. Terlepas
itu baik dan buruk biarlah diri saya sendiri yang menilai karena bagaimanapun
kamu juga pasti mengerti bahwa kebaikan dan keburukan mempunyai versi dan kapasitasnya
tersendiri bagi setiap manusia di bumi ini.
Maaf kalau yang saya tuliskan tentang kehidupan membuat
kamu pusing. Namun semoga saja kamu dapat menyadari dan mengerti segala macam
bentuk keegoisan dan tingkah laku saya. Amatlah sangat wajar dan manusiawi bila
kelak kamu ingin mempunyai pendamping yang bisa membuatmu bahagia dan memberikan
kepastian masa depan yang jelas.
Tentunya itu semua tidak dapat kamu temukan pada diri saya,
namun bagaimanapun itu juga bukanlah permasalahan. Mau tidak mau suka tidak suka saya
akan menghadapi kenyataan itu. Saya tidak akan lari apalagi bersembunyi seperti
pengecut. Untuk sementara ini saya hanya ingin bicara jujur tentang kenyataan
yang ada di depan saya, maka dari itu biarkanlah diri saya sendiri yang merubah
saya.
Sayang, saya juga sadar bahwa selama kita bersamaan saya
belum pernah mengajakmu nonton film romantis yang lagi tayang. Ataupun mempersembahkan
sebuah kejutan berupa sekuntum mawar dan sekotak coklat saat Valentine tiba.
Hingga pada akhirnya ajakan untuk candy light dinner di restoran yang paling romantis
di Ibu Kota sepenuhnya gagal karena kamu tidak dapat izin dari ayah dan mama.
Atau pernahkah kamu melihat saya datang ke rumah dengan
kemeja terkenal, celana berbahan katun dan sepatu bagai orang kantoran lengkap
dengan aroma parfum Christian Dior. Lalu setelahnya saya mulai bicara tentang
masa depan berdialog tentang semua rencana kita kedepannya.
Sayang, saya tidak bermaksud untuk mendoktrin kamu agar
mengerti siapa saya beserta segala macam keegosian yang ada di dalamnya. Kamu
bebas menentukan jalan dan arti hidupmu begitu juga dengan saya.
Kita adalah individu merdeka, Bagaimanapun kehidupan itu
adalah milik kamu, Milik saya dan setiap makhluk yang masih bernyawa mempunyai hak
atas kehidupannya tersendiri. Hidup ini terlalu indah untuk dijalankan secara
monoton dan saya juga tidak mau menggurui kamu tentang kehidupan beserta
berbagai masalah yang begitu kompleksnya.
Tapi yang pasti jelas saya ingin sepenuhnya memberitahu kamu
bahwa kehidupan itu indah, brutal dan liar. Mengenai tentang pandangan kamu
terhadap kehidupan itu semua terserah kamu.
Sebelum tulisan dan keegosian ini berakhir saya ingin
berterima kasih ke kamu untuk segala macam bentuk saran dan masukan nasihat
dari kamu. Saya sepenuhnya mengerti bahwa kamu ingin yang terbaik bagi saya.Saya
menghargai itu dan akan menyimpannya sebagai pertimbangan.
Bagaimanapun saya cinta dengan kehidupan saya sendiri. Terserah
dinggap gila maupun gagal, di sini saya masih tertawa dan berdansa menikmati kebahagiaan
di jalan hidup saya. Meski saya tersesat dalam besaran Samudra saya akan terus
menikmatinya seperti pelayar yang handal.
0 komentar:
Posting Komentar