Tolong Jangan Menangis Untukku

Senin, 10 Juli 2023

Selalu ada cerita di kolong langit ini dari penghujung bumi hingga pusat rotasi, di mana kaki berpijak di sana selalu ada cerita baik tentang suka hingga duka, mulai dari yang banal hingga bijaksana. Yang akan selalu mengikuti di mana raga dan hati berada baik cerita baru atau cerita lama yang hadir kembali dengan begitu gila.



Tentang skenario yang menjadi imaji bahagia dalam khayalan senyap di kala menutup mata. Tentu saja selalu ada alasan yang membuatnya menjadi istimewa dan kerap membuatmu berharap bisa terulang kembali di pagi selanjutnya. Walau kau mengerti itu adalah sebuah utopia yang senada candunya sewaktu mengkonsumsi narkotika.



Demi luka yang datang kembali menancapkan belati di tempat yang sama untuk kesekian kali lagi, Seakan dia membimbing setiap tunggal nyawa perlahan untuk terbiasa menikmatinya, meski cenderung banyak dari kita menangis untuk kesekian kalinya lagi, dan air mata kembali membasahi kedua pasang pipi yang pagi nanti dipaksa tersenyum lagi.



Redupnya nyala api pasca berjanji pada diri sendiri untuk menghidupi hidup sepenuhnya. Yang berarti juga menampatkan diri menanggung segala macam kemungkinan suka dan duka yang telah menunggu di dalamnya lengkap dengan kebohongan, pengkhianatan dan kepergian. Sebuah rentetan konsekuensi yang terikat dari bayi hingga ajal datang menandakan waktunya mati.



Namun kini memilih opsi menjalani hari layaknya Mumi lengkap dengan kemeja dan jas formal berdasi sembari meninggalkan idealisme tentang mimpi dan kolotnya slogan hidup hanya sekali. Membuat kesenangan terbagi dalam dua kriteria antara gaji dan birahi, selebihnya adalah pilihan pribadi namun yang terpenting ialah agar dapat terus tersaji sepiring nasi untuk kemudian hari.



Karena ada problematik tertentu yang menghinggapi mimpi-mimpi terjauh. Bersamaan dengan kejamnya rotasi waktu perlahan mimpi-mimpi itu akan layu atau cenderung mati dan tumbuh kembali menjadi mimpi baru. Namun apalah arti banyak mimpi bila jiwa telah mati terlalu dini dikebiri rasa takut dan kekhawatiran terhadap suatu kemungkinan

0 komentar:

Posting Komentar