Aku adalah sosok sempurna yang pernah diciptakan oleh Tuhan, dan aku juga adalah sumber kesalahan paling sempurna di antara ciptaan Tuhan lainnya. Namun ialah pasti Tuhan mempunyai berbagai macam versi makna dalam teori agama yang menjadikan alasannya mengapa diriku diciptakan untuk mengarungi luasnya isi langit dan bumi.
Dengan anugrah darinya berupa raga, nafsu dan akal dengan
secara sadar aku memanfaatkannya untuk mencoba berbagai macam nikmat dunia yang
ku tujukan ke pada altar nafsu dunia. Aku sepenuhnya menikmati setiap detik
majunya waktu di saat nafsu mengambil kendali atas raga dan akal yang telah
Tuhan berikan kepada ku.
Hingga kini telah tiba di bagian terindah pada puncak di
mana mungkin tidak lagi ada pelacur dan harta yang dapat memuaskan gejolak nafsu
yang ada pada diriku. Lihatlah betapa sempurnanya diriku dengan segala lumuran
dosa yang sejatinya tidak pernah ada karena sejatinya aku hanya menggunakan anugrah
tersebut secara berlebihan.
Persetan dengan segala macam bentuk penistaan terhadap
Tuhan, di sini aku tidak perlu mempersulit diri dengan membakar tempat ibadah
maupun merobek kitab. Sebab nyatanya penggunaan raga, nafsu dan akal tanpa
tanggung jawab adalah suatu bentuk penistaan terhadap Tuhan yang paling berkelas
dan lugas tanpa perlu khawatir adanya atensi dan demo berjilid.
Hari suci dan slogan usang kembali ke Fitri hanyalah sebuah
seremoni nyatanya dosa telah menjadi sahabat bagi ku, setiap hari dosa-dosa
semakin dekat dan cenderung lebih ketat dari celana kulit dan Kat Von D, serta
doa-doa hanya senandung ucapan mantra sebagi pelipur lara di kala uang,
perempuan dan kesehatan tidak lagi ada.
Kini aku telah mengerti bahwasanya aku adalah tempatnya
salah, karena sudah kodrat bagi ku untuk tidak luput dari lupa serta berbagai
macam bentuk kesalahan yang ada, aku harap dunia dan setiap makhluk yang ku
jumpa dapat menerima realita tentang kehadiran potensi bibit-bibit dosa beserta
kesalahan yang akan ku bawa sampai akhir dunia tiba.
0 komentar:
Posting Komentar