Na”z”ionalis

Rabu, 17 Agustus 2022

Bagi beberapa nyawa merdeka adalah sebuah dongeng belaka, karena realitanya hanya sebuah pergantian neraka dari penjajah menjadi pemerintah yang menjadi komando bagi para tentara yang dipertanyakan hati nuraninya dikala menjalankan perintah dalam menghadapi kaum jelata yang bertahan dalam memperjuangkan hak hidupnya yang menghalangi rentetan agenda di dalam cetak biru tuannya.



Mereka mengkonfigurasi dan memonitori apa yang boleh kami konsumsi dari ranah literasi sampai hal yang berujung menjadi tai, hingga terciptalah sebuah aliansi televisi yang senantiasa tayang setiap hari lengkap dengan agenda hagemoni untuk mendikte siapa yang harus kami pilih layaknya promo McD dengan menampilkan pemberdayaan petani yang sejatinya tidak butuh MnC.



Kini jangan berharap lagi sebuah kebebasan berpendapat dan berdiskusi sejak setiap buku yang dibaca dari kiri maka adalah buku kiri dan setiap simbol berunsur warna merah maka adalah PKI, maka suburlah bangsa ini dalam karnaval kebutaan literasi selayaknya polisi tembak polisi yang penuh konspirasi divisi penegak hukum di sini.



Bahkan tidak ada yang bisa diharapkan dari Bhinneka Tunggal Ika yang kini hanya menjadi slogan belaka di setiap pembukaan pidato kenegaraan, Bhinneka kini jualan gadget tunggal ika perlahan pecah karena garuda dan pancasila hanya foto belaka yang terpajang sebagai penghantar debu di tembok-tembok instansi yang manusianya hanya peduli akan profit pribadi.



Menjunjung tinggi bandrol NKRI harga mati nyawa rakyat harga grosir yang dengan mudah dapat disortir tanpa perlu dipikir oleh mereka penulis takdir yang tidak bisa dianulir, seperti pelanggaran hak asasi yang mereka hindari dari tragedi Semanggi mahasiswa x ABRI yang ditutupi tersimpan dengan rapih agar aman di lemari.



Pada akhirnya sebuah peluru yang akan memberikan suatu kata itu nyawa dan makna, ia akan abadi dan terus bercerita dari masa ke masa, tentang sejarah dan realita bagi mereka yang membaca akan terungkap banyak cerita yang tidak tertulis dalam sejarah bangsa karena apa yang ada di sana bersemayam sebuah noda darah.

1 komentar:

Posting Komentar