Harum bunga mawar yang terus memoar tidaklah cukup membuat aktraksi tim mawar pudar di panggung festival sandiwara IMF, sebuah festival yang memercik bara-bara Nero dari sudut sudut jalan hingga ke dalam mall yang mewarnai hikmatnya seremoni satuan grombolan penggembala yang menggiring para domba-domba dengan tarian ayunan pukulan baton.
Setiap pasang mata perlahan sudah enggan bersaksi perihal
hak asasi yang perlahan membisu dan berujung mati, karena apa yang terjadi
dalam masyarakat dan konstitusi harus sejalan dengan cetak biru bertajuk
demokrasi, di mana masyarakat berdemo dan mereka berkreasi atas setiap
kebijakan berselimut kepentingan dengan wujud kebajikan yang senantiasa tayang
dalam sandiwara media.
Walau sekarang bukan lagi masa dominasi rambut cepak era
dwifungsi, namun terkadang yang seharusnya melindungi sering kali menyakiti dan
pasca setelahnya sering kali tidak terkendali, selama masih maraknya penggunaan
kata oknum guna melindungi nama institusi yang dihuni para kriminal berseragam
lengkap dengan pangkat yang mempunyai kehendak mencabut nyawa bagaikan malaikat
tuhan.
Biarlah setiap Molotov di Semanggi mewakili setiap tunggal
nyawa dari para tumbal demokrasi para korban penjarahan Slipi dan Klender yang
sampai saat ini tertutupi oleh hagemoni yang dirancang para nyoya dan tuan
pemilik kendali di ruang kemudi yang senantisa mewakili hasrat dan nafsu kami
untuk menikmati apa yang tak kami dapati.
Bangunan – bangunan di sini menyimpan banyak kegelisahan
dari para penghuninya walau sejatinya mereka berupaya keras menampilkan imaji
keharmonisan dengan bumbu kebohongan, untuk dapat terus bertahan di kerasnya
suatu persaingan yang menjunjung tinggi budaya senggol bacok dan dirampok apa
yang bukan haknya adalah hal lumrah bagi insan yang terbungkam lembaran kontrak
kerja.
Gang-gang sempit adalah tempat di mana tulisan ini
berasal, yaitu sebuah tempat di mana ambisi dan harapan terlahirkan walau
akhirnya sering kali terpatahkan karena keadaan yang bertentangan dengan harapan,
mendorong seorang insan untuk harus berani berkelahi menghadapi kenyataan untuk
memperbaiki keadaan walau harus mengorbankan berbagai macam kenyamanan.
0 komentar:
Posting Komentar