Yang Dibadutkan Dalam Romantika Romansa

Senin, 02 Agustus 2021

Ini adalah salah satu fenomena dan problema dalam kehidupan romansa kaum muda, ada yang berbahagia, ada yang menjadi petaka dan ada juga yang digantung tanda tanya. Usia yang masih muda serta hausnya ambisi eksplorasi untuk menemukan jati diri mendorong kaum muda masuk ke ranah romansa untuk mencari pasangan atau hanya sekedar mencari hiburan ataupun pelampiasan.



Laki-laki ataupun perempuan bisa menjadi korban maupun pelaku, dalam absurditas romantika romansa yang tak kenal belas kasihan, romansa dapat membuat siapapun bahagia, dan romansa juga bisa membuat perasaan siapapun dapat dipermainkan dengan begitu mudah oleh mereka yang tidak punya hati dan nilai-nilai kemanusiaan.



Tulisan ini ku rangkum berdasarkan pengalaman pribadi dan kawan-kawan, yang aku persembahkan kepada kalian yang menjadi korban ataupun pelaku dalam kejahatan romansa.



Ketertarikan pada seseorang sering kali membuat kita melupakan kesadaran untuk meninggalkan akal sehat dan menggadaikan hal-hal berharga terhadap seseorang yang bukanlah siapa-siapa bagi diri kita.



Sering kali kita hanyut dan terbutakan oleh nafsu yang menjadi daya tarik dan pemikat bagi diri kita untuk meninggalkan logika dan membebankan raga hanya untuk sebuah pujian dan sanjungan anekdot belaka.



Persetan anggapan bahwa cinta adalah perjuangan, sebab pada kenyataannya masih banyak di sekitar kita yang memanfaatkan perjuangan orang lain untuk memperoleh keuntungan secara personal tanpa peduli perasaan dan perjuangan individualnya itu sendiri.



Sadarlah! bahwa pujian dan perlakuan romantis darinya hanya sebuah ilusi agar seakan-akan dirimu begitu berarti baginya, yang sejatinya dia sama sekali tidak perduli dan hanya menganggap dirimu sebagai komedi yang dijadikan komoditi.



Aku sama sekali tidak mempunyai rasa hormat kepada siapapun engkau baik laki-laki maupun perempuan yang mempermainkan perasaan seseorang secara sengaja hanya untuk dimanfaatkan dan dieskploitasi secara berkelanjutan.



Sebab sajatinya memperoleh perhatian lebih dari orang lain adalah suatu kehormatan yang harus diikuti dengan kebijaksanaan untuk menyikapinya, untuk menghargai satu sama lain sebagai makhluk yang sama-sama mempunyai akal dan perasaan.



Namun sayangnya engkau memilih menjadi binatang, yang hanya mencari kebutuhan dan keperluan untuk keberlangsungan hidupmu semata tanpa mempertimbangkan dampak baik dan buruknya bagi dirimu ataupun orang sekitarmu.



Semoga tuhan masih memberikan kesempatan untuk memberikan kembali sisi kemanusiaanmu untuk memanusiakan manusia secara nurani dan berperasaan.

0 komentar:

Posting Komentar