Sebelum diriku terbunuh ataupun menutup usia, ada beberapa hal yang ingin ku sampaikan dalam bentuk kalimat.
Tanpa ku sadari kini diriku dalam perjalanan menuju usia 20 tahun, entahlah itu tercapai atau tidak itu rahasia dan keputusan tuhan.
Dalam perjalanan mencapai 19 Tahun, sudah beberapa hal yang ku temui dan hadapi dalam roda absurditas komedi kehidupan.
Sebelum masuk lebih lanjut kedalam inti surat, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada tuhan, atas penyalahgunaan nyawa, pikiran dan raga.yang telah saya lakukan selama kurang lebih 19 tahun hidup di dunia.
Dan kepada siapapun yang membaca surat ini mohon maklumi bahwa surat ini tidak seindah bagai Surat untuk sang Starla.
Kepada diriku tanpa kita sadari, bahwa kita sudah 19 tahun bersama-sama melalui
banyak kesulitan dari berbagai persoalan yang datang dari berbagai lini, buah
yang kita petik dari menantang kutukan dan mengutuk pantangan.
Aku mohon maaf sering kali mempersulitmu selama 19 tahun terakhir ini, aku
sangat berterima kasih kepadamu yang tetap kuat dan tidak meninggalkanku apapun
masalah yang aku hadapi.
Bukan hanya soal masalah saja, ingatlah bersama-sama kita
pernah jatuh hati dan babak belur dalam hal percintaan, bersama-sama kita jatuh
hati secara Jiwa dan Raga kepada seorang perempuan yang kini tidak dapat kita
gapai kembali karena ego pribadiku.
Aku mohon maaf telah membuat hati dan perasaanmu terluka
dan berduka selama lebih dari 4 tahun terakhir ini, maaf apabila sampai saat
ini kamu masih terpuruk dan terbayang-bayang dan belum dapat berpaling dari
dirinya.
Kita sering kali menghujat dan mengarungi malam, bagai Dante
menyusurin setiap lingkaran inferno, kita berfilsafat dan bertanya tentang
definisi hidup dan fase-fase yang kita lewati.
0 komentar:
Posting Komentar