Hingga kini aku masih mencari teori ideal apa
yang paling relevan untuk mendefinisikan tentang suatu hal yang terjadi pada
dini hari itu. Sebuah kejadian dengan perbandingan satu banding sejuta dalam
probabilitas linimasa hidupku. Yang membuat senyumku sampai detik ini belum
layu meski dihantam waktu yang tidak mengenal kompromi untuk menunggu.
Bulan dan bintang ikut menyaksikan apa yang
terjadi pada dini hari itu, dan seluruh panca indra kembali bergairah untuk
tetap terjaga menolak terlelap ketika dihadapkan dengan hal itu. Atap kamar dan
layar monitor yang sedikit kotor tidak sedikit berhenti aku tatap sambil melahap
dan berusaha memahami ulang apa yang terjadi saat itu.
Entah eksplanasi seperti apa yang mudah untuk
dapat menjelaskan kejadian yang membuatku merotasi CD Brutal Corpse ke JKT48
dalam sekejap. meski hanya sekali dalam hidup hal itu membawa ku sedikit
percaya tentang apa itu keajaiban. Pada saat itu juga aku mulai belajar
memaafkan kemisteriusan bulan dan keagungan matahari.
Dan setelah hal itu terjadi Tuhan sepertinya
telah terlambat untuk sadar bahwa dia telah menciptakan sebuah makhluk yang
paling egois di muka bumi. Aku berharap hal yang terjadi pada dini hari itu
selalu dapat berulang setiap waktu dan setiap kosa-kata yang terucap di kala
itu bisa didengar setiap waktu pada sepertiga dan sepinya malamku.
Aku senantiasa berharap untuk bisa mencapai titik
terjauh dari hal yang terjadi pada dini hari itu. Ingin rasanya menghancurkan
batasan dalam bentuk tembok virtual untuk merasakannya lebih jauh secara aktual.
Meski saat ini mungkin masih sebatas angan dalam daya khayal setidaknya semua
terdefinisi lugas meski belum terdefinisi tuntas.
Terserah takdir akan memperlakukan perasaanku seperti
apa, aku akan sepenuhnya mencintai takdir meski ia hadir dengan begitu brutal
dan radikal. Biarlah jumpa nanti langsung menjadi final atau sebuah awal yang
jelas itu tidak perlu diramal, Bila jumpa itu adalah final maka aku akan
menjadikannya episode terindah dan bila itu adalah sebuah awal akan kupastikan hanya
ajal alasan bagiku untuk berkata selamat tinggal.
0 komentar:
Posting Komentar