Juni Dan Nabi Depresi

Senin, 19 Juni 2023

Selalu ada tragedi di bulan yang telah berlalu maupun yang akan dijelajahi, seperti hal nya bulan juni yang membawa beragam arti tersembunyi dalam hujan dan lamunan filosofi. Terutama tentang problema hidup yang tidak selalu mempunyai jalan tengah dan penyelesaiannya hadir dalam hiruk-pikuk pertentangan bagi yang menghadapinya.



Tidak selalu di antara kita mempunyai jawabannya baik itu tentang suka maupun duka, namun demikianlah tuntutan jalan cerita tunggal nyawa manusia, ia akan terus menagih keputusan untuk membuka kemungkinan lainnya. Dan apapun itu akan terjadi baik dalam takaran kalkulasi maupun di luar prediksi berupa hal baru yang harus dihadapi.



Meskipun kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti adalah hal yang belum dapat dimengerti, percayalah semua manusia akan diberi waktunya tersendiri dengan diuji berbagai skenario dari Ilahi, sebagai bentuk pembentukan karakteristik manusia itu sendiri dalam menghadapi masalah dan peluang yang akan datang. Dan sang waktu bukanlah sebuah musuh sehingga tiada guna untuk mengeluh tentang apa yang datang kepada mu.



Dan yang menarik adalah manusia mempunyai caranya tersendiri ketika dihadapkan dengan masalah dan ketidaktahuan. Lihatlah betapa indahnya serangkain proses reaksi natural manusia ketika dihadapkan dengan kemungkinan peluang dan masalah. Maka dari itu adalah wajar jika ada yang pergi ke Tuhannya untuk mendapatkan ketenangan dan sisanya menikmati Tequila di hadapan Barista sembari memikirkan sebuah cara.



Namun perlu dimengerti meski setiap manusia mempunyai problemanya sendiri tapi bukan berarti setiap manusia secara pasti mempunyai kapasitas untuk menghadapi. Sehingga terjadilah rentetan berbagai macam variasi aksi bunuh diri yang bermula dari depresi lalu berujung menutup usia di hadapan senjata api hingga menenggelamkan diri.



Aku hanya dapat berharap agar setiap manusia dapat lekas dipertemukan dengan kebahagiaannya, yang tersaji dalam banyak arti yang mungkin muncul dari berbagai macam kemungkinan. Karena kemauan untuk dapat terus memperjuangkan hidup bukanlah suatu statistik bernilai pasti, sehingga tidak ada kepastian yang dapat mendorong seseorang berjuang lagi dan cendurung memilih untuk bunuh diri.

0 komentar:

Posting Komentar