Selalu ada tragedi di bulan yang telah berlalu maupun yang
akan dijelajahi, seperti hal nya bulan juni yang membawa beragam arti
tersembunyi dalam hujan dan lamunan filosofi. Terutama tentang problema hidup
yang tidak selalu mempunyai jalan tengah dan penyelesaiannya hadir dalam
hiruk-pikuk pertentangan bagi yang menghadapinya.
Tidak selalu di antara kita mempunyai jawabannya baik itu
tentang suka maupun duka, namun demikianlah tuntutan jalan cerita tunggal nyawa
manusia, ia akan terus menagih keputusan untuk membuka kemungkinan lainnya. Dan
apapun itu akan terjadi baik dalam takaran kalkulasi maupun di luar prediksi
berupa hal baru yang harus dihadapi.
Meskipun kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti
adalah hal yang belum dapat dimengerti, percayalah semua manusia akan diberi
waktunya tersendiri dengan diuji berbagai skenario dari Ilahi, sebagai bentuk
pembentukan karakteristik manusia itu sendiri dalam menghadapi masalah dan
peluang yang akan datang. Dan sang waktu bukanlah sebuah musuh sehingga tiada
guna untuk mengeluh tentang apa yang datang kepada mu.
Dan yang menarik adalah manusia mempunyai caranya
tersendiri ketika dihadapkan dengan masalah dan ketidaktahuan. Lihatlah betapa
indahnya serangkain proses reaksi natural manusia ketika dihadapkan dengan
kemungkinan peluang dan masalah. Maka dari itu adalah wajar jika ada yang pergi
ke Tuhannya untuk mendapatkan ketenangan dan sisanya menikmati Tequila
di hadapan Barista sembari memikirkan sebuah cara.
Namun perlu dimengerti meski setiap manusia mempunyai
problemanya sendiri tapi bukan berarti setiap manusia secara pasti mempunyai
kapasitas untuk menghadapi. Sehingga terjadilah rentetan berbagai macam variasi
aksi bunuh diri yang bermula dari depresi lalu berujung menutup usia di hadapan
senjata api hingga menenggelamkan diri.
Aku hanya dapat berharap agar setiap manusia dapat lekas
dipertemukan dengan kebahagiaannya, yang tersaji dalam banyak arti yang mungkin
muncul dari berbagai macam kemungkinan. Karena kemauan untuk dapat terus
memperjuangkan hidup bukanlah suatu statistik bernilai pasti, sehingga tidak ada
kepastian yang dapat mendorong seseorang berjuang lagi dan cendurung memilih
untuk bunuh diri.
0 komentar:
Posting Komentar