Tentang Mereka Yang Mati Hari Ini, Kemarin, Besok dan seterusnya!

Sabtu, 12 Juni 2021

Hidup memanglah penuh kejutan yang mengkombinasikan setiap peristiwa dan emosi salah satunya yaitu kabar yang ku terima tentang matinya dirimu, Kemarin telah menjadi histori dan besok adalah ekspetasi namun hari ini adalah eksplanasi atas setiap nasib dan takdir yang terdefinisi dalam bentuk realisasi.


Hari ini adalah pisau bermata dua dengan kombinasi berkah dan petaka, setiap peristiwa dan hal apapun bisa terjadi dengan begitu saja, di tengah-tengah damainya perulangan dalam rutinitas kehidupan yang penuh dengan tanda tanya.


Hari ini mungkin bisa jadi terakhir kalinya kita bercengkrama sebab yang ku yakini umur dan maut adalah rahasia sang esa dalam lembaran hidup manusia, dan bilamana engkau mati hari ini, maafkanlah diriku, atas setiap ekspetasi yang telah menjadi janji dari setiap hal yang pernah kita susun namun tak kunjung terealisasi.


Kemarin yang telah berlalu akan menjadi histori baik itu dalam satuan, detik, menit, jam, bulan maupun tahun. Banyaknya konflik  bisa ku gunakan sebagai metode evaluasi untuk meningkatkan kualitas diri, sebagai bekal motivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan diriku untuk mengarungi hari ini.


Untuk siapapun yang mati kemarin, dengan mengatasnamakan “Kemanusiaan” aku berterima kasih yang sebesar-besarnya atas pengorbanan dan dedikasi kalian terhadap ilmu pengetahuan dan tata krama yang kini menjadi poros peradaban manusia.


Besok dan seterusnya adalah sebuah misteri yang disertai harapan yang mengizinkan kita untuk berekspetasi terhadap hal-hal baik yang penuh dengan harapan, namun tidak semua dari kita mengambil peranan sebagai seseorang yang selalu “Berharap”


Berharap tanpa berupaya adalah suatu pola perulangan yang tak dapat terpecahkan, sebab   “ bila semua orang hanya berharap. Lantas siapa yang akan berjuang? “


Kepribadian dirimu bisa saja mati dan terlahir kembali, entah itu menjadi lebih baik ataupun cenderung mengarah ke sosok yang identik dengan hal negatif, sebab yang bisa aku lakukan perihal tersebut hanyalah berupaya membujuk dan mengedukasi semampu ku dan sisanya aku titipkan dalam bentuk harapan dan doa kepada sang esa untuk kebaikan dan keberlangsungan hidupmu sebagai manusia.

0 komentar:

Posting Komentar